Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

selagi masih ada...

Hidup ini sebenarnya tidaklah sesukar mana kalau kita tahu kita hanyalah hamba dan kita pilih untuk mengikut sahaja rentak takdir yang tersurat...semuanya mudah sahaja. Yang sukar apabilla kita mula melawan ..mula tujuk ego pertahankan apa yang kita mahu...berbanding apa yg Allah beri...terlalu banyak nikmat yang tak terhitung... Apabila kita mahu begini tetapi yang jadinya begitu dan kita enggan menerimanya.... SUDAHLAH..BELAJARLAH MENGALAH ..BELAJAR UNTUK SENTIASA BERSETUJU DENGAN ALLAH.KERANA ALLAH MAHA MENGETAHUI..meski hati sakit..redha from BS ~ kesilapan itu bukanlah kesalahan ,kesilapan yang salah adalah tidak pernah belajar sesuatu daripadanya…..SELAGI MASIH ADA PELUANG... MUHASABAHlah ...usah biar kesilapan semalam terus membayangi...

duhai hati…hiduplah dalam dunia reality…

saat berlalu dan waktu yang berputar…. masih tidak berupaya …. membenamkan segalanya dan…. hanya mampu ku pendam sebuah rasa …. jauh disudut hati.... Pada takdir yang tersurat…. Pertemuan ini bukan satu keinginan…. Untuk kuterus bertahan….. Dalam kesakitan… Dalam kerinduan…. Dalam harapan yang tak kesampaian… Apa yang terdaya…. Berusaha berpijak pada lantai kenyataan…. Agar menjadi kekuatan… Untuk melupakan pada sebuah kisah …. …biarkan menjadi memori pahit…. Yang menjadi indah hanya bila dikenang… Lantaran nokhtahnya…hanya sebuah khayalan.

ampunkan daku...lazimi daku melafazkannya...

sekadar inagatan untuk ku hamba yang tak berdaya ........Esensi dari istighfar adalah permohonan ampun kepada Allah Ta’ala, sebagai bukti dan wujud taubatan nasuha, yang didasarkan pada pengakuan yang jujur akan dosa, penyesalan yang dalam dan sepadan atasnya, serta tekad yang sungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya. Inilah inti dari setiap istighfar. Sedangkan pelafalan dengan lesan adalah faktor pendukung. Sehingga selama inti dan esensi tersebut telah terpenuhi dalam diri seseorang, maka masalah lafal dan redaksi istighfar yang diucapkan bisa longgar dan relatif. Yakni bisa saja dengan lafal dan redaksi yang manapun, dan bebas diucapkan dalam bahasa apapun. Baik Arab, Indonesia, Jawa, Madura, Sunda, Inggris, maupun yang lainnya. Namun, meskipun demikian, tetap saja akan lebih baik, lebih ideal, lebih afdhal dan lebih sempurna, jika lafal dan redaksi istighfar yang dipilih dan dilantunkan adalah berasal dari Al-Qur’an dan sunnah Rasululullah SAW. Karena, barokahnya pastilah lebih b

pinjamkan daku hatimu...

Pinjamkan daku hatimu, Meski kutahu semua itu sementara, Meski ku tahu hujungnya tiada kepastian meski hadirmu sekadar asbab, Biarkan ia menjadi sebab untuk ku memulakan langkah baru, Dia pinjamkan mu ..mengukir resah dalam senyuman, Untuk diri bangkit kembali dari nista lalu, Walaupun hakikat hijrahlah kerana Nya, Agar diri berjaya dan tidak kecewa, Yakinlah ketentuan Allah adalah yang terindah, Meski pahit harus ku telan, Moga menjadi penawar duka, Walau sebentar cuma, menghiasi lorong perjalanan, yang tinggal sisa, bila-bila akan kembali... ingatkan bicara ini... Semendung mana pun awan. Langit tetap biru. Sesakit mana pun luka. Redha tetap perlu. Sesunyi mana pun insan. Allah sentiasa ada untukmu....(cp)

ku pahat tragedi...yang bernama tsunami

Ku pahat tragedi... Bukan sekadar untuk diingati... Bukan sekadar untuk ditangisi... Bukan hanya untuk diratapi... Bukan juga hanya meluah simpati... Namun lebih dari itu... Ambil ibrah yang tersembunyi... Pengajaran untuk disedari... Musibah yang mngajari... Untuk muhasabah diri... Bukan sia-sia ia terjadi... Bagi mereka yang menginsafi... Bencana yang terjadi... Goncangan dari perut bumi... Menelan daratan terbentang... Lautan yang menggunung... Menghempas dan menghancurkan... Luluh hati mengenangkan... Berat mata memandang... Berat lagi beban yang menanggung... Semua teguran dari Yang Maha Pencipta.. Penguasa seluruh alam... Pemilik Kerajaan langit & bumi... Agar diri mensyukuri.. Betapa kasih ilahi ... Dengan nikmat yang tak terperi... Kita yang tak pernah menghargai... Dan barkali-kali.. Peluang masih diberi... Adakah dikau pernah peduli... Untuk perbaiki diri ... dan juga insan di sisi... Agar Kembali... ke jalan yang diredhai... Melampaui batas jangan sekali... Kelak b

Tak Mampu Hidup Tanpamu...

TAK MAMPU HIDUP TANPAMU C.. Saat itu akan pergi jua, Aku bukan lemah tanpa cinta, Hanya tidak mampu sendiri tanpanya, Tanpanya kosong menghuni jiwa, Hambar terasa mengikis semangat diri, Saat mencari tak sedar di sisi, Ada kasihNya menemani, Namun yang nyata, Namun yang pasti, Diri tak mampu hidup, Tanpa cinta Nya Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Segala sakit , segala duka , dan air mata, Segala perit, pun jua tanda kasih Nya, Curahan nikmat …hati yang tenang dan bahagia , Itu jua tanda kasih sayang Nya…, Bersabarlah dengan kesakitan dan musibah, Bersyukurla dengan nikmat melalui kata,iktikad dan amalan…, Sebagai membalas kasihNya yang tak terbatas ….

MISI 1440

Hijrahku kerana MU...sebutan mudah namun tak mudah melaksana Melangkah ke tahun baru ini, Dengan harapan dan impian yang sama, Dengan hati yang begini, Berusahalah wahai diri, Berubahlah duhai hati, Jangan biar titik hitam itu terus mengisi, Kekosongan jiwa yang meruntun rasa, Waktu yang pergi tak mungkin kembali, Masa yang beredar tak mungkin berputar, Pandanglah ke hadapan…langkahlah dengan lebih cermat dan teliti, Jangan biar diri tergelincir di tempat yang sama, Walau sukar tetaplah bertahan.

where can i find it

berakhirnya sebuah penantian....

berarak dalam lima puluh sembilan hari ...akhirnya bulan ini tiba setelah berkurun menunggu...dalam hati yang masih samar dengan taqdir yang tersurat..ketibaan nya memadam semua resah yang tersirat...dalam debaran yang pasrah menunggu dua belas hari ini berlalu untuk ku kembali kepada kisah semalam yang ditinggalkan...dalam dua belas hari ini...berharap dipinjamkan kekuatan dan kesihatan untuk memastikan penantian ini tidak sia-sia..

#dipersinggahanini

#pastikanhadir...

Masa berlalu terlalu pantas..seakan baru semalam ku lakar nukilan ini...akhirnya detik dan saat ini kembali lagi...syukur tak terluah...kesempatan masih ada...di usia sebanyak angka ini...untuk diri terus membuka mata...malakar kata...berkongsi cerita...paling indah...masih diberi peluang melutut memohon taubat...bersujud penuh harap...dan masih mampu menatap wajah wajah insan tersayang...dan berada bersama mereka mengisi hari hari dengan kerja kerja untuk meraih redha ilahi...mungkinkah langkah kali ini ada ujian yang berbeza...ya Allah Ya qowiy...BERIKAN DIRI KEKUATAN UNTUK TERUS istiqomah di sini...meski daya kian lumpuh...tenaga kian surut...sakit yang tak kunjung pergi...azam tetap ada...manfaatkan sisa usia pinjaman dengan kebaikan ...hanya sahabat penguat semangat..anugerah tak ternilai... Walau makin jauh perjalanan hidup namun semakin dekat...menghampiri Ya Kholiq...semakin hampir untuk kembali...kepada Nya...Yang Maha Pencipta...matiitupastikanhadir

smua hanya pinjaman...

bagaimana hatimu...

meminjam kata`~jika kita mampu mengawal hati di dalam solat ,insya Allah diri mampu mengawal hati di luar solat.Hati yag berhubung dengan Allah tidak akan terguris dengan kata-kata dan karenah manusia. Namun jika hati masih liar dan masih sukar dikawal,itu petanda solat belum khusyuk,zikir perlu mantap. Jika hati masih mudah terluka dengan bicara dan karenah manusia,jika masih ada masalah hubungan sesama insan di sekelilingmu...itu antara petunjuk hubungan diri masih LEMAH dengan Allah....

hilangnya sebutir permata...

saat mata berat memandang, sakit lagi beban bahu yang memikul, setiap yang terjadi dititipkan satu pengajaran,jangan siakan sebuah kehilangan, pemergian sebutir permata di tanah tumpah darah ini, membangkitkan rasa semnagat untuk terus berbakti di sini,menyebar dakwah,mencari redha Allah, meski kebaikan tidak seberapa,namun perjuangan perlu diteruskan, bersama kenangan yang tinggal,untuk diabadikan,sayu pilu tak terluah, segala jasa bakti harap menjadi inspirasi,diri bukan pemula,bukan juga pengakhir,diri hanyalah mata rantai sementara, manfaatkan sisa usia yang dipinjamkan,walau jalan berbeza namun matlamat tetap sama menegakkan kalimah Lailahaillallah.... pergimu satu kepastian...pergimu satu kehilangan besar...di Januari 2018 ini...syukur ku diberi peluang menatap untuk terakhir kali...tenanglah dikau di snaa wahai sang Murabbi...Al-Fatihah

syukuri lagi

saat diri berendam airmata, mereka bermain darah, apa lagi yang dikau resahkan, saat mereka dihujani peluru, dirimu masih bisa senyum tawa bermain kata, menatap indahnya malam diterangi bulan, masih mampu merasa bahangnya mentari yang bersinar, apa lagi yang menganggu fikiran mu, hatta mereka di sana, makan tak cukup...hari hari menghitung detik kematian mencari jalan pulang, berharap ada sinar kebahagiaan, apa lagi yang tidak dikau syukuri, apa sangat kesakitan, apa sangat kesedihan, apa sangat rasa kehilangan, yang diri lalui syukuri masih bernyawa... masih mampu membuka mata ... menatap wajah insan tersayang...esok tiada siapa menduga...bersangka baiklah kerana amasa depan di tangan Allah...usah resah usah risau tiada berpenghujung.

moga masih bisa terbuka

see you again..COULD BE